
Sidrap,lintasnews7— 12 Maret 2025 - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, selaras dengan visi misi yang dicanangkan oleh Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu listrik masuk sawah. Melalui program elektrifikasi pompanisasi ini, bisa meningkatkan produktivitas bagi petani dan hemat operasional hingga 63% di Kelurahan Baranti, Kecamatan Baranti.
Sebagai bentuk sinergi antara PT PLN (Persero) dengan Pemerintah Kab. Sidenreng Rappang dalam hal mendukung program pemerintah swasembada pangan, dilaksanakan penyalaan listrik pompanisasi pada Kelompok Tani Kacoddae I secara simbolis oleh General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah dengan Bupati Sidenreng Rappang H. Syaharuddin Alrif, S.IP., M.M. dan Wakil Bupati Sidenreng Rappang Nurkanaah, S.H.,M.Si. yang didampingi oleh Kapolres Sidenreng Rappang AKBP Fantry Taherong S.H.,S.I.K.,M.H., Dandim 1420 Letkol Inf Awaloeddin S.I.P., Kajari Sidenreng Rappang yang diwakili oleh Kasi Intel Muslimin Lagalung, S.H., Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kab. Sidenreng Rappang Ibrahim, S.P., serta unsur Forkopimda Kecamatan Baranti Kab. Sidenreng Rappang lainnya.
Pada kesempatan penyalaan listrik pompanisasi tersebut, Ketua Kelompok Tani Kacoddae I, Suyuti menyampaikan keuntungan program elektrifikasi pompanisasi PLN yaitu kemudahan dalam proses pengairan dan biaya operasional yang lebih hemat. Sebelumnya, kelompok tani mengandalkan tadah hujan sehingga saat musim kemarau dengan debit air yang kecil, membuat petani Baranti cenderung memanfaatkan gas LPG sebagai sumber energi utama penggerak pompa pengairan sawah dan membutuhkan biaya operasional yang tinggi.
“Sebelum ada Listrik PLN, saya menghabiskan 3 tabung gas LPG 3 kg untuk mengaliri sawah 0,5 Hektar/ perhari atau setara dengan Rp. 2.430.000/ perbulan. Alhamdulillah dengan hadirnya Listrik PLN pengairan sawah juga lebih efektif dan efisien, yang hanya membutuhkan Rp 950.000 untuk mengaliri 3-5 Hektar/ per bulan, artinya ini bisa menghemat hingga 63%,” ungkap Suyuti.
Lurah Baranti, Hj. Maturah mengakui sebelum adanya aliran listrik, petani mengalami kesulitan mengalirkan air ke sawah khususnya di musim kemarau. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi dukungan PLN dengan menghadirkan pemasangan listrik pompa sawah.
“Alhamdullillah, terima kasih kepada PLN dan semua pihak, terutama pada Kelompok Tani Kacoddae I yang memiliki sawah dengan terealisasinya aliran listrik lebih produktif dalam bertani” katanya.
Bupati Kab. Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, S.IP., M.M. mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi upaya PLN dalam memfasilitasi petani untuk mengunakan pompanisasi listrik yang ada di Kab. Sidenreng Rappang.
“Sudah 34 Kelompok Tani yang ada di Kab. Sidenreng Rappang telah teraliri listrik, kami sebagai perwakilan warga serta petani mengucapkan terima kasih atas upaya PLN dalam mendukung Program Listrik Masuk Sawah. Dengan program ini harapannya dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun,” ujarnya.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah menjelaskan program elektrifikasi pompanisasi ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dalam mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan.
"PLN siap terus berkolaborasi dan siap mendukung kebutuhan listrik pertanian. Dengan penggunaaan pompanisasi listrik ini, dapat meningkatkan hasil panen dan harapannya semakin banyak petani yang beralih menggunakan pompa dengan tenaga listrik," ujarnya.
Pompanisasi Kelompok Tani Kacoddae I juga telah mendukung pemakaian energi baru terbarukan sebanyak 2 unit REC.
Kunjungi channel YouTube kami :