
Batam, lintasnews7— Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, mengadakan silaturahmi dan diskusi bersama tokoh agama serta para guru madrasah di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin malam (21/4). Kegiatan ini berlangsung di MTsN 1 Batam, satu-satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri di Batam yang telah terdaftar sebagai Center School Kurikulum Cambridge.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Bidang Haji, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, serta sejumlah guru madrasah dari berbagai daerah di Provinsi Kepri.
Suasana diskusi berlangsung penuh kehangatan dan kekeluargaan. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Bunyamin secara mendalam mengulas program unggulan Kementerian Agama, yakni Kurikulum Cinta—sebuah konsep pendidikan yang telah menjadi topik utama dalam berbagai seminar dan agenda kenegaraan yang disampaikan oleh Menteri Agama RI, Prof. H. Nasaruddin Umar.
“Kementerian Agama RI menggagas penerapan Kurikulum Cinta sebagai inisiatif untuk mengembangkan pendidikan agama yang menanamkan nilai cinta kepada Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa sejak usia dini. Ini merupakan pondasi pemikiran Anregurutta Prof. Nasaruddin Umar,” jelas Dr. Bunyamin di hadapan peserta diskusi.
Lebih lanjut, Dr. Bunyamin yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Internasional, menegaskan bahwa Kurikulum Cinta bukan merupakan mata pelajaran baru, namun akan diintegrasikan ke dalam pelajaran yang sudah ada. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menyiapkan buku panduan bagi para pendidik untuk menyisipkan nilai-nilai cinta, toleransi, dan spiritualitas ke dalam proses pembelajaran.
“Kami telah melakukan riset dan survei mengenai kondisi keberagaman di Indonesia. Masih banyak tantangan yang perlu dihadapi bersama. Pendidikan harus menjadi fondasi utama untuk memperbaiki kondisi tersebut,” ujar Dr. Bunyamin.
Diketahui, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar secara konsisten menyuarakan pentingnya implementasi Kurikulum Cinta. Program ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, baik dalam konteks keberagamaan, kemanusiaan, maupun kebhinekaan.