
Sidrap, lintasnews7 - Program Studi Teknologi Pendidikan di UMS RAPPANG mengadakan sesi wawancara mahasiswa baru (MABA) secara daring. Langkah ini diambil sebagai solusi inklusif untuk menjangkau calon mahasiswa yang tinggal di daerah pedalaman dan sulit mengakses kampus secara langsung.
Kegiatan wawancara online ini dilakukan sebagai bagian dari proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026. Dengan memanfaatkan platform video conference, tim dosen dan panitia seleksi berhasil menjangkau peserta dari berbagai pelosok Indonesia, termasuk dari wilayah terpencil yang sebelumnya sulit terjangkau oleh sistem seleksi konvensional.
"Kami menyadari bahwa tidak semua calon mahasiswa memiliki akses mudah ke kampus, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Karena itu, kami berinisiatif menggunakan teknologi sebagai jembatan," ujar Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, Syamsunir.
Salah satu peserta wawancara, Sulviana, siswa asal Belawae Kec. Pitu Riase, mengakui sangat terbantu dengan sistem ini. "Saya tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke kota. Cukup dengan ponsel dan jaringan internet seadanya, saya bisa mengikuti wawancara dari rumah," ungkapnya.
Terobosan ini tidak hanya menunjukkan adaptasi prodi terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan inklusif. Prodi Teknologi Pendidikan berharap inisiatif ini bisa terus dilanjutkan dan dikembangkan agar semakin banyak generasi muda dari daerah terpencil yang memiliki kesempatan menempuh pendidikan tinggi.
Inisiatif Prodi Teknologi Pendidikan ini patut diapresiasi. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka membuka akses pendidikan bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah, terutama mereka yang tinggal di wilayah terpencil. Semoga langkah ini dapat menginspirasi prodi lain untuk menerapkan sistem seleksi yang lebih inklusif dan mudah diakses.