
Sidrap, lintasnews7 —Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, membuka Safari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah kabupaten dan aparatur pemerintahan desa.
APDESI merupakan organisasi yang menaungi kepala desa dan perangkat desa se-Indonesia, dengan tujuan mendorong pembangunan desa melalui kerja sama dan koordinasi lintas sektor. Safari APDESI kali ini juga dirangkaikan dengan dialog terbuka, pemaparan program prioritas, serta diskusi seputar tantangan dan solusi pembangunan desa.
Dalam sambutannya, Bupati Syaharuddin mengapresiasi kontribusi APDESI dalam memperkuat kapasitas pemerintahan desa. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Lebih jauh ia mengungkap, sejumlah ruas jalan nasional dan provinsi, seperti jalan Parepare–Wajo, Parepare–Enrekang, hingga rute provinsi dari Pinrang ke Pangkajene dan Soppeng, telah mulai ditangani dan masuk dalam anggaran multiyears.
Ada delapan titik jalan provinsi yang tahun ini sudah mulai dikerjakan. Tapi jalan kabupaten, 955 km masih menjadi tanggung jawab kita,” ungkapnya.
Bupati menyebutkan telah mengupayakan dukungan anggaran pusat, namun mendorong desa untuk memaksimalkan Dana Desa dalam membangun infrastruktur dasar seperti jalan-jalan lingkungan.
Syaharuddin juga menyuarakan perubahan arah penggunaan Dana Desa. “Jangan terlalu banyak pelatihan, karena jujur saja, setelah pelatihan tidak semua peserta jadi ahli. Lebih baik kita arahkan anggaran untuk jalan tani, deker, lampu jalan, dan jalan lingkungan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Bupati selanjutnya mengutarakan, sektor andalan Kabupaten Sidrap adalah pangan, khususnya padi, dengan sekitar 87 persen warganya bekerja di sawah. Untuk itu Ia mengajak semua pihak untuk bekerja maksimal demi mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI.
Kita menargetkan kontribusi 1 juta ton gabah dari Sidrap untuk Indonesia. Saya yakin kita mampu.
Tahun lalu, kita sudah dapat bantuan irigasi senilai Rp12 miliar,” ujar Syaharuddin.
Ia juga mengungkap bantuan sebesar Rp100 miliar yang diterima untuk perbaikan sawah tadah hujan, termasuk program listrik masuk sawah seluas 18.000 hektare.
“Mari kita buktikan bahwa Sidrap tidak hanya bicara ketahanan pangan, tapi sudah menuju Swasembada Pangan Nasional. Kalau IP 200 dan IP 300 kita berhasil, saya akan datang ke Jakarta membawa hasil kerja keras masyarakat Sidrap: 1 juta ton gabah untuk Indonesia,” tegasnya.
Terkait pembentukan Koperasi Merah Putih, Bupati menyampaikan bahwa sebanyak tujuh notaris telah diundang untuk membantu proses pendirian koperasi di seluruh desa dan kelurahan, dengan biaya akta yang ditekan hanya sebesar Rp2 juta.
“Saya minta para kepala desa bekerja sama agar koperasi ini segera terbentuk. Ini akan menjadi tulang punggung ekonomi desa,” pesannya.
Isu penting lain yang disorot adalah ketidaksesuaian data pendidikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, tuturnya, lebih dari 7.000 anak di Sidrap tercatat tidak bersekolah. Namun setelah diverifikasi, ternyata banyak di antaranya sudah bersekolah, bahkan ada yang telah lulus sarjana. Hal ini terjadi akibat ketidaksinkronan data antara pemerintah pusat dan daerah.
Akibatnya fatal, Dana Alokasi Umum (DAU) kita kecil karena dianggap angka putus sekolah tinggi.
Saya minta para kepala desa, pihak operator desa bantu verifikasi dan perbaikan data. Ini sangat penting agar indeks pembangunan manusia kita naik, dan dana pusat juga meningkat,” terang Syaharuddin.
Di bagian akhir sambutannya, Syaharuddin menyatakan rasa bangganya melihat sejumlah desa mulai aktif melakukan gotong-royong dalam membersihkan lingkungan, dan menilai semangat tersebut perlu terus dijaga.
Kepala Desa Kampale, Ashar Sose, selaku tuan rumah menyampaikan ucapan terima kasih mewakili seluruh masyarakat Desa Kampale atas kunjungan Bupati beserta rombongan. Ia juga melaporkan bahwa Desa Kampale telah berhasil melampaui target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan berdasarkan laporan terakhir, desa tersebut menempati posisi keempat tertinggi di tingkat kabupaten.
Sementara itu, Ketua APDESI Sidrap, Naming Pallajareng menjelaskan, kegiatan Safari APDESI kali ini merupakan bagian dari rangkaian acara syukuran yang dilaksanakan oleh salah satu warga Desa Kampale. Atas dasar itu, pihaknya berinisiatif mengoordinasikan acara tersebut agar dirangkaikan dengan kegiatan Safari APDESI.
“Tujuannya adalah untuk mempererat koordinasi antara pemerintah desa dan seluruh jajaran, khususnya dengan para kepala desa. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendengarkan secara langsung berbagai keluhan, masukan, serta harapan dari para kepala desa untuk menjadi bahan pertimbangan dalam keberhasilan desa ke depan,” uarainya.
Ia juga menyoroti dua agenda penting yang perlu segera direalisasikan oleh para kepala desa, yakni pelaksanaan program tanam pangan tahun 2025 dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Pihaknya berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk menjalin koordinasi dengan para notaris, sehingga proses legalisasi koperasi dapat segera diselesaikan melalui pengesahan badan hukum.
“Dukungan dari seluruh pihak, terutama Bupati, sangat diharapkan guna mempercepat terwujudnya program tersebut demi kemajuan ekonomi desa,” kuncinya.
Turut hadir mendampingi Bupati yakni Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhammad Iqbal; Inspektur Kabupaten, Mustari Kadir; Kadis PMDPPA, Abbas Aras; Kadis Koperasi UKM Nakertrans, Rohadi Ramadhan; Kadis TPHPKP, Ibrahim; Kabag Pemerintahan, Fandy Anshary; serta Kabag Umum dan Protokol, Hj. Rostati.
Hadir pula Camat Dua Pitue, Andi Sammang, anggota DPRD Kartini Bekka, perwakilan Baznas, para kepala desa, perangkat desa, dan tokoh masyarakat setempat.