SIDRAP, LINTASNEWS7 —Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, memaparkan secara langsung potensi dan arah pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Sidrap dalam kunjungan kerjanya ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Rabu (25/6/2025).
Presentasi tersebut disampaikan di hadapan tim Kemenpar yang terdiri atas unsur Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Bupati hadir didampingi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Sidrap, Patriadi, serta Plt. Kabag Umum dan Protokol, Irham Imran.
Dalam paparannya, Syaharuddin menyampaikan, pengembangan pariwisata di Sidrap mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) 2020–2030.
Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen menjadikan sektor ini sebagai pilar pembangunan berbasis potensi lokal dan keberlanjutan.
Salah satu yang disorot adalah potensi Geothermal Pajalele, destinasi baru yang menawarkan keunikan alam berupa mata air panas berdampingan dengan sungai, berlatar sawah dan pegunungan.
Lokasinya berada di Kelurahan Pajalele, Kecamatan Tellu Limpoe, sekitar 20 kilometer dari Kota Pangkajene, ibu kota Kabupaten Sidrap. Hanya sekitar 120 meter dari jalan Poros Sidrap-Soppeng.
"Geothermal Pajalele memiliki nilai strategis sebagai wisata alam sekaligus terapi kesehatan. Kami berharap ada dukungan pemerintah pusat untuk pengembangannya," ujar Syaharuddin.
Selain geothermal, Bupati juga memaparkan potensi wisata lainnya seperti Danau Sidenreng, Bukit Teletubies, Air Terjun Pattumba, serta kawasan budaya seperti Masjid Tua Jerra’e dan Makam Nene Mallomo.
Ia juga menyebut tujuh desa wisata prioritas yang tengah dikembangkan dengan dukungan anggaran dan pelibatan masyarakat.
Syaharuddin menutup presentasinya dengan ajakan kolaborasi kepada pemerintah pusat.
"Kami datang untuk menjalin sinergi. Sidrap siap menjadi destinasi wisata unggulan tidak lagi sekadar daerah persinggahan," tandasnya.
