
LINTASNEWS7.COM -- SIDRAP. Stigma terhadap HIV/AIDS masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penanganan penyakit ini di masyarakat modern. Meskipun telah banyak kemajuan dalam pengobatan dan pemahaman ilmiah tentang HIV, diskriminasi dan prasangka terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap meluas. Hal ini sering kali muncul dari ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman, di mana banyak orang mengaitkan HIV/AIDS dengan perilaku yang dianggap menyimpang, seperti penggunaan narkoba atau hubungan seksual di luar nikah. Stigma ini menciptakan pandangan negatif yang merugikan individu dan memperkuat diskriminasi sistemik dalam berbagai aspek kehidupan.
Dari perspektif etika, stigma ini menciptakan ketidakadilan sosial. Setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, terlepas dari status kesehatan mereka. Diskriminasi terhadap ODHA melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia, menunjukkan bahwa masyarakat sering kali lebih memilih untuk mengisolasi dan mengucilkan individu yang berbeda daripada memberikan dukungan dan pemahaman. Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi ODHA, di mana mereka merasa terpinggirkan dan tidak diterima.
Stigma juga berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Ketika orang takut untuk mengakses layanan kesehatan karena risiko dihakimi atau didiskriminasi, mereka lebih cenderung untuk tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Ini tidak hanya memperburuk kondisi kesehatan individu, tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran virus dalam komunitas. Ketidakmampuan untuk mengakses perawatan yang tepat dapat menyebabkan peningkatan angka infeksi baru, yang pada gilirannya memperburuk tantangan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mengatasi stigma ini, pendidikan dan kesadaran menjadi kunci. Program pendidikan yang menyasar masyarakat umum dapat membantu mengurangi prasangka dan memberikan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Dengan meningkatkan pemahaman tentang cara penularan dan pengobatan, masyarakat dapat belajar untuk menerima ODHA dan mendukung mereka dalam perjalanan hidup yang lebih baik. Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan ODHA, tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan lebih inklusif.
Mengatasi stigma HIV/AIDS bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif sebagai masyarakat. Dengan membangun lingkungan yang inklusif dan mendukung, kita dapat menciptakan perubahan signifikan dalam cara kita memandang dan memperlakukan ODHA. Ini bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang martabat dan hak setiap individu untuk hidup tanpa diskriminasi. Upaya bersama untuk menanggulangi stigma dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih adil dan sehat bagi semua.
Idhar Darlis
Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat
FKM Universitas Hasanuddin