• Jelajahi

    #IndonesiaMerdeka #Pickup #politik#Luwuutara#Sulsel# #sahabatpickupsulawesi #Sps AKBP Dr. Fantry Taherong AKBP Dr. Fantry Taherong. SH. alfamidi An nur Ma'arif Ana dara kallolo Anak Panti andalan hati Andi Rifai Annur Annurmaarif Arifin Numang Artis Askab Pssi sidrap Asuransi Bacaleg sidrap Banjir Sidrap bank sulselbar Bantuan Bantuan korban banjir Bantuang Bapenda Sidrap Basnas Enrekang Bawaslu Bawaslu Enrekang Belawae Berita Utama Blog Bola Bola. Olahraga Bone BRI BSSN Bulog Sidrap Bupati Enrekang Bupati Sidenreng Rappang Bupati Sidrap Camel Petir Camelia Panduwinata Lubis Cegah pemalsuan produk Curang Daerah dandim sidrap Derah Desa Bulo Dinas DPK Sidrap dinas pendidikan sidrap Disdagrin Sidrap Disperindag sidrap disporapar Dispustaka Enrekang Dollah Mando DPRD DPRD SIDRAP DPT SIDRAP Ekonomi Enrekang Entrepreneurship Expo 2023 Erdogan Evakuasi Faizal Sehuddin FAST UMS Rappang Gerak Jalan gizi Gotong Royong Gubernur Sulsel Haji 2024 Haji 2025 Haji dan umrah haji2025 Headline Help Protect Children. Don’t share Hiburan Higghs Domino Island Highlink Hipmi sidrap Hukum Hukum Kriminal HUT ke-63 Pinrang HUT ke-679 Sidrap HUT RI 78 HUT satpol PP ke-73 HUT SIDRAP ke-679 HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79 Inspiratif Internasional Internet Iof sidrap Irjen Pol Yudhiawan ITKeSMu Sidrap IWO Sidrap J2M Cell Jabatan Jaji 2025 Jasman Jeneponto Jokowi Jumat berkah Kadidi Kadin kendari Kadin Sidrap Kadisdikbud Sidrap Kajari Enrekang Kajati Sulsel kalempang Kalimantan timur kampanye Kampusiana Kantor Kapolda Sulsel Kapolres Enrekang Kapolres Pinrang Kapolres Sidrap Kapolri Kasus penipuan kebersihan Kegiatan Rutin Kejaksaan Negeri Enrekang Kejari Sidrap Kejati Sulsel KEMENTERIAN AGAMA INDONESIA Kementrian agama Ketua KPU Sidrap Kisah KLAB Sidrap kodim sidrap Komunitas Koramil 07/Baranti Koramil 1420-04/Watang Pulu Korban Banjir Korupsi kpu Kpu sidrap Kreator Cegah Penyebaran Kriminalitas Kristen Muhammadiyah Kurir Kurir 57 Lapas Kelas IIA Parepare Launching Album Legislator LGBT Liga Siswa Sidrap Lingkungan LK II HMI Sidrap Lomba LPSK Luwu Utara Mabbulo Sipeppa Mahasiswa MAHMUD YUSUF Makassar Malaysia Malino Mancanegara masyarakat Menag Menag.nasional Menah Menteri agama Menti agama Meta MGMP TIK Sidrap MH Milaq Mina Muhammadiyah Musda KNPI Sidrap muslimin bando Musyawarah Mutasi Pejabat Sidrap Narkoba Nasaruddin Nasaruddin Umar Nasaruddin Umar nasional Nasi Dus Nasional Nemal Offroad Expedition News Nurkanaah Offroad Olahraga Oprasi Oprasi keselamatan Oprasi pasar Organisasi Otomotif Pameran kerajinan Pangkep panwaslu Papua Pare pare Parepare pariwisata Pasar digital Pasar murah Patroli blue Patroli gabungan Pelantikan Pelantikan anggota DPRD Sidrap Pelecehan pemda Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu 2024 Pemkab Enrekang Pemkab Sidrap Pendidikan Penganiayaan Pengawas Kelurahan Desa (PKD) Penipuan Penyuluhan Perbankan Peristiwa Perkara Anak Pertanian Petani PGRI Sidrap Pikades pilkada 2024 pilkada sidrap pilkada Sidrap 2024 Pilkada2024 Pilkades Pilkades Bulucenrana pilkdasidrap2024 pilpres Pimpinan Bank PJ SEKDA SIDRAP PLN Polda Polda Sulsel Polisi berkuda Politik Polres Barru Polres Bone Polres Enrekang Polres Sidrap Polrestabes Makassar Polri Polri Presisi Polsek Maiwa Polsek maritenggae Polsek tellu limpoe ppk Panca Lautang PPK Pitu Riawa PPS Presiden Proyek PSM Makassar PT.AN NABA INTERNASIONAL CABANG SIDRAP Puang Ucu puasa Puji Kinerja PWI PAREPARE PWI SIDRAP Ramadan Rapat Rapat Perdana rappang Risma Ernawati RMS Robby Ukkas RS Adinda Medical center RSUD Arnum RUN MERDEKA Rutan Parepare Rutan sidrap S.I.K. Sahabat pick up Sulawesi Sahabat pict Kalimantan Sambu HUT SIDRAP KE-679 SAR SAR-KANAAH sarkanaah Sat Reskrim Polres Sidrap Satlantas polres Sidrap SEA games Selebgram Selebriti Selebritis SEO Sepak Bola Sidenreng Rappang sidrap Silaturahmi Siraman rohani Sorot sorotan Sosialisasi SPK SPK Sahabat Pick Kalimantan SPS SPS SAHABAT PICKUP SULAWESI sulsel SYAHARUDDIN ALRIF Syukuran Tag headline Tauring Teknologi Terapy gratis Terkini Lainnya Terpopuler tmmd sidrap TNI TNI ke-79 Tokoh Travel Travel an naba internasional cabang sidrap Ums UMS RAPPANG unhas Universitas Video WABUP SIDRAP Wakil bupati Pinrang wakil bupati Sidrap Yuki Ruby Yusuf DM Yusuf Ruby
    Copyright © lintasnews7.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    PENERAPAN MODERASI BERAGAMA BAGI PESERTA DIDIK DI UPT SD NEGERI 10 BENTENG (PAMMASE)

    lintasnews7.com
    Rabu, 16 Juli 2025, Juli 16, 2025 WIB Last Updated 2025-07-16T04:58:26Z
    banner 500x500

     



    Oleh :

    ZULKIFLI, S.Pd.I.,M.Pd.I.

    (Kepala UPT SD Negeri 10 Benteng)

    Moderasi beragama merupakan konsep fundamental dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai, terutama dalam konteks Indonesia yang memiliki keberagaman agama, budaya, dan etnis. Dalam dunia pendidikan, sekolah memiliki peran strategis sebagai institusi yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan sikap toleran peserta didik sejak dini.


    Keberagaman agama di Indonesia menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (2020), Indonesia memiliki enam agama resmi dengan Islam sebagai mayoritas, diikuti oleh Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Keberagaman ini juga tercermin dalam lingkungan sekolah, termasuk di UPT SD Negeri 10 Benteng yang berlokasi di Kampung Baru, Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti.



    UPT SD Negeri 10 Benteng merupakan representasi sekolah dengan kondisi multikultural yang unik. Dari 104 peserta didik, terdapat 78 peserta didik beragama Islam dan 26 peserta didik beragama Hindu Towani Tolotang. Kondisi ini menciptakan dinamika sosial yang kompleks, dimana interaksi antar peserta didik lintas agama masih terbatas dan pemahaman tentang agama lain masih minimal.



    Tantangan yang dihadapi dalam implementasi moderasi beragama di sekolah ini mencakup perbedaan pemahaman keagamaan, keterbatasan pemahaman guru tentang konsep moderasi beragama, perbedaan persepsi orang tua, keterbatasan fasilitas pendukung, dan potensi konflik antar peserta didik. Tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif.



    Program PAMMASE: Konsep dan Kerangka Implementasi


    Program PAMMASE (Penerapan Moderasi Beragama Bagi Peserta Didik) merupakan program inovatif yang dikembangkan oleh UPT SD Negeri 10 Benteng untuk mengatasi tantangan keberagaman agama di lingkungan sekolah. Program ini didesain sebagai respons terhadap kebutuhan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan harmonis bagi peserta didik dari berbagai latar belakang agama.



    Program PAMMASE tidak bertujuan untuk menyamakan atau mencampuradukkan ajaran agama, melainkan untuk menciptakan pemahaman bahwa perbedaan agama adalah kekayaan yang harus dihargai dan dijaga. Pendekatan ini memungkinkan setiap peserta didik untuk mendalami ajaran agamanya masing-masing sambil tetap menghormati keyakinan orang lain.



    Strategi Implementasi Program PAMMASE


    Program PAMMASE diimplementasikan melalui lima strategi utama yang saling terintegrasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan toleran.

    1. Sosialisasi Bertahap dan Berkelanjutan

    Program PAMMASE di UPT SD Negeri 10 Benteng dimulai dengan sosialisasi yang komprehensif kepada semua stakeholder. Sosialisasi kepada peserta didik dilakukan melalui berbagai momen, seperti apel pagi, sebelum sholat dzuhur berjamaah, dan terintegrasi dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini memastikan bahwa pesan moderasi beragama tersampaikan secara konsisten dan berkesinambungan.



    Sosialisasi khusus untuk guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas utama karena mereka berperan sebagai teladan dan fasilitator dalam implementasi moderasi beragama. Pelatihan yang diberikan mencakup cara mengintegrasikan nilai-nilai moderasi dalam setiap mata pelajaran, teknik penyelesaian konflik, dan pendekatan pedagogi yang inklusif.



    Keterlibatan orang tua melalui sosialisasi dan edukasi juga menjadi komponen penting. Pertemuan orang tua dimanfaatkan untuk mensosialisasikan pentingnya moderasi beragama bagi perkembangan anak. Pendekatan personal juga dilakukan untuk mengatasi resistensi dari orang tua yang memiliki pandangan eksklusif.



    2. Penyediaan Fasilitas Inklusif


    Meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas, sekolah berupaya menciptakan ruang yang inklusif untuk semua agama. Ruang komputer dimanfaatkan sebagai tempat ibadah untuk peserta didik Muslim, sementara ruang kelas 1 digunakan untuk peserta didik Hindu. Sekolah juga telah mengusulkan anggaran untuk rehabilitasi dan alih fungsi bangunan perumahan guru yang rusak menjadi mushola dan ruang belajar agama Hindu yang lebih representatif.



    3. Pembinaan Keagamaan yang Berimbang



    Sekolah memfasilitasi pembinaan keagamaan sesuai dengan ajaran masing-masing agama. Program Jumat Literasi mencakup literasi Al-Quran untuk peserta didik Muslim dan literasi Weda untuk peserta didik Hindu. Kegiatan khusus seperti Pesantren Kilat dan Pasraman dilaksanakan untuk mendalami ajaran agama masing-masing.


    4. Kegiatan Kolaboratif Lintas Agama


    Berbagai kegiatan kolaboratif dirancang untuk memupuk rasa persaudaraan tanpa membeda-bedakan agama. Kegiatan outbound, gerak jalan indah, karnaval dengan tema "Bersatu dalam Kebersamaan, Indahnya Toleransi dalam Bingkai NKRI", peringatan Maulid yang melibatkan semua peserta didik, buka puasa bersama, dan aksi kemanusiaan peduli Palestina menjadi contoh kegiatan yang berhasil menumbuhkan rasa kebersamaan.


    5. Penggunaan Media Komunikasi



    Poster dan media sosial dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi moderasi beragama. Poster yang dipasang di berbagai titik sekolah menyampaikan pesan toleransi dan anti-bullying. Media sosial sekolah seperti Facebook, Instagram, dan YouTube menjadi platform untuk menyebarkan pesan moderasi beragama kepada peserta didik, guru, dan orang tua.


    Dampak Program PAMMASE



    Program PAMMASE di UPT SD Negeri 10 Benteng menunjukkan dampak positif yang signifikan. Hubungan antar peserta didik mengalami perbaikan dengan berkurangnya konflik dan meningkatnya rasa kebersamaan. Peserta didik menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya toleransi dan saling menghargai perbedaan agama.


    Proses pembelajaran menjadi lebih dinamis karena peserta didik lebih aktif dalam diskusi dan menunjukkan keterbukaan terhadap keberagaman. Guru juga berperan besar dalam menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif untuk pembelajaran multikultural.



    Keterlibatan orang tua dalam berbagai kegiatan sekolah juga meningkat, menunjukkan dukungan yang lebih besar terhadap Program PAMMASE. Hal ini menciptakan sinergi antara sekolah dan keluarga dalam pembentukan karakter toleran peserta didik.



    Refleksi Program PAMMASE


    Program PAMMASE (Penerapan Moderasi Beragama Bagi Peserta Didik) di UPT SD Negeri 10 Benteng membuktikan bahwa pendidikan multikultural dapat berhasil diterapkan di sekolah dasar dengan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Melalui sosialisasi bertahap, penyediaan fasilitas inklusif, pembinaan keagamaan yang berimbang, kegiatan kolaboratif lintas agama, dan penggunaan media komunikasi yang efektif, sekolah berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis dan toleran.



    Dampak positif dari implementasi ini terlihat dalam peningkatan hubungan antar peserta didik, berkurangnya konflik, dan terbentuknya karakter toleran yang kuat. Peserta didik menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman dan pentingnya saling menghargai perbedaan agama. Keterlibatan aktif guru dan orang tua juga menjadi faktor kunci keberhasilan program ini.



    Untuk keberlanjutan program, diperlukan komitmen jangka panjang dari semua stakeholder, termasuk dukungan kebijakan dari pemerintah daerah dan penyediaan fasilitas yang memadai. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan efektivitas program dalam membentuk generasi yang toleran dan menghargai keberagaman.



    Program PAMMASE di sekolah dasar merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang damai, harmonis, dan berkarakter. Melalui pendidikan yang inklusif dan toleran, diharapkan tercipta generasi yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada.(*)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini