SIDRAP,lintasnews7--Yayasan Andi Tenri Toalala Arung Enrekang VIII Bakal menggelar Rapat Kerja (Raker) yang rencananya akan digelar di Rumah Jabatan Bupati Enrekang pada Ahad, 19/ Oktober/2025.
Rapat kerja pengurus ini mengusung tema "Merajut Masa Lalu, Menata Masa Depan, Meraih Kejayaan Bija Toalala Puang Tumuane Arung Enrekang VIII".
Ketua yayasan Andi Tenri Toalala Arung Enrekang VIII, Dr, Ir, H. Muhammad Rais Razak, M. Si, mengatakan berbagai agenda akan dibahas dalam Raker tersebut. Salah satu programnya yaitu akan membangun Salassa atau rumah adat, kemudian keturunannya yang aktif di akademisi itu nanti akan membuat jurnal.
"Toalala akademi Publisher, nanti kita juga akan launching pada kegiatan Raker, kita akan terima artikel-artikel untuk dimasukkan di jurnal-jurnal tersebut," ungkapnya.
Agenda lainnya juga adalah membicarakan bagaimana merawat Cagar budaya yang ada di Kabupaten Enrekang.
"Termasuk perawatan Cagar budaya, makam-makam disana perlu diurus, termasuk makam raja pertama yang kurang terawat dengan baik," ujar Muh. Rais yang juga Wakil Rektor I UMS Rappang.
Karena itu, agenda-agenda penting lainnya akan dibahas dalam Raker oleh para keturunan yang akan berkumpul membahas hal tersebut, sebab jika tidak diperhatikan sejak saat ini, maka katanya jejak sejarah tersebut bisa hilang.
Sehingga kehadiran Yayasan Andi Tenri Toalala Arung Enrekang VIII ini untuk menata kembali kebudayaan di Kabupaten Enrekang. Sebab Enrekang memiliki jejak sejarah yang terhubung dengan daerah lainnya di Sulawesi Selatan dan tidak lepas dari kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi. Terutama dari sosok Raja ke -8 Enrekang yakni Andi Tenri Toalala.
Dari Raja ke-8 ini, keturunannya tersebut menghubungkan ke sejumlah kerajaan di Sulawesi Selatan.
"Jika ditelusuri jejak keturunannya itu terhubung dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Antara lain terhubung dengan Sidenreng Rappang, Bone, Luwu, Soppeng, dan lain-lain,"
Yang unik dari Kerajaan di Enrekang ini adalah cucu dari datu Luwu, kemudian cicit dari raja Bone yang diangkat menjadi raja Enrekang menggantikan Muhammad Yusuf, Raja Enrekang ke-7.
Toalala sendiri, merupakan peranakan dari Raja Bugis Luwu, Bone dan Enrekang akhirnya dipilih menggantikan Muhammad Yusuf menjadi Arung Enrekang VIII, yang juga merupakan keturunan langsung dari Takkebuku (Arung Enrekang pertama) lewat ibunya bernama Wek Malang (Anak dari Puang Cemba)
Sejarah pemerintahan Toalala pada abad XVII (1739-1825) tersebut dituliskan dalam buku 'Jejak Pemerintahan Toalala dan Silsilah Arung Enrekang' edisi pertama yang telah disempurnakan penulisnya Muhammad Rais Rahmat Razak. Dalam buku itu lebih banyak dijabarkan tentang kepemimpinan Arung Enrekang VIII.
