Sidrap,lintasnews7—Pemerintah Kabupaten Sidrap melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dalam rangka penguatan sinergi pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, Senin (1/12/2025) di Ballroom Hotel Grand Sidny.
Rapat tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta Prekursor Narkotika.
Melalui pertemuan ini, pemerintah daerah mendorong kolaborasi yang lebih kuat antar lembaga sekaligus memperluas peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menjaga lingkungan dari ancaman narkotika.
Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya pencegahan narkotika dilakukan secara bersama-sama. Ia menyoroti dinamika sosial Sidrap yang berkembang pesat dan menarik semakin banyak pendatang sehingga diperlukan langkah antisipatif menjaga situasi tetap kondusif.
“Kita tidak bisa tertutup, namun tetap harus mawas diri. Ini bukan tugas pemerintah daerah saja, tetapi juga FKUB dan FPK. Peranan FKUB dan FPK sangat strategis, termasuk dalam meminimalkan pergerakan narkoba melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat,” lanjutnya.
Lebih jauh Nurkanaah yang didampingi Kepala Badan Kesbangpol Sidrap, Muhammad Arsul, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mengatasi peredaran narkoba dan meningkatkan kesiapsiagaan sosial di Bumi Nene Mallomo.
“Daerah ini dikenal sebagai lumbung pangan, lumbung telur, sentra energi terbarukan, dan tempat lahirnya banyak ulama penghafal Al-Qur’an. Kita tidak boleh membiarkan stigma negatif berkembang. Semua pihak harus terlibat,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri pula unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidrap yang turut mendukung penguatan upaya pencegahan melalui koordinasi lintas sektor. Kehadiran Forkopimda mempertegas komitmen bersama dalam memperkuat langkah antisipatif di tingkat masyarakat.
